PT Satya Agrindo Perkasa berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada customernya. Penggunaan pupuk berbasis bio mampu meningkatkan produktivitas tanaman dan memperbaiki kesuburan tanah.
Di hadapan 100 peserta Seminar bertemakan “Meningkatkan Produktivitas Hasil Perkebunan Kelapa Sawit Melalui Pemupukan Berbasis Bioteknologi”, Yuswil Halim, Direktur PT Satya Agrindo Perkasa, memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran baik dari perusahaan maupun koperasi. “Tujuan seminar ini untuk mendukung peningkatan produktivitas pelaku sawit melalui penggunaan pupuk berbasis bioteknologi,” ujarnya pada pertengahan Maret 2018.
Seminar ini menghadirkan empat pembicara yaitu Sutisna Sintaatmadja (Konsultan Pupuk), Kabelan Kunia (Peneliti Pusat Bioteknologi ITB), Baskara Liga (Pendiri Asosiasi Planters Indonesia), dan Andi Ong (Praktisi).
Dalam presentasi berjudul Meningkatkan Produktivitas Tanaman Melalui Penggunaan Pupuk NPK-Organik-Pupuk Hayati, Sutisna Sintaatmadja, menyebutkan pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan pupuk organic dan pupuk hayati akan menjadi popular dimasa mendatang. Sebab, kesehatan tanah dengan penggunaan bahan organik dan pupuk hayati, memegang peran penting dalam meningkatkan produktifitas tanaman. Penggunaan pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan pupuk berbasis hayati merupakan salah satu upaya mengoptimalkan penyerapan nutrisi.
Lebih lanjut, kata Sutisna, jenis-jenis pupuk dengan sifat pelarutan terkendali, mengandung senyawa hormon tumbuh dan atau senyawa initi aktif organik (humate Acid) akan memberikan penghematan lebih tinggi dari pada pupuk NPK majemuk dan pupuk tunggal.
Salah satunya adalah pupuk NPK Hi-Grade merupakan perpaduan pupuk anorganik, pupuk organik, dan pupuk hayati yang diperkaya senyawa hormon tumbuh dan senyawa initi aktif organik sebagai pelepasan terkendali.
NPK HI-Grade diformulasikan dengan konsep memadukan keunggulan bahan organik, hayati dan anorganik ditambah bahan lain yang bermanfaat bagi tanaman. Lebih lanjut, kata Sutisna, jenis mikroba yang digunakan sesuai dengan iklim di Indonesia antara lain Azospirilum Sp., Azotobacter, Bacillus sp., Aspergillus sp., lactobacillus sp., mikoriza, dan tricoderma. Pupuk ini cocok digunakan untuk tanaman mulai dari pembibitan sampai tanaman menghasilkan (mature).
Untuk membantu pengendalian pelepasan nutrisi, kata Sutisna, di dalam NPK Hi-Grade terdapat kandungan OBH yang merupakan singkatan dari Organic, Bio, Humic Acid. Fungsi humic acid memberikan pengendalian pelepasan nutrisi yang diperlukan tanaman dan memberikan efek peningkatan efektitas dan efisiensi penggunaan pupuk anorganik.