Pelaku sawit dituntut supaya meningkatkan produktivitas tidak lagi melalui perluasan lahan (ekstensifikasi). Melainkan, optimalisasi kegiatan intensifikasi seperti aplikasi teknologi pemupukan dan kegiatan perawatan tanaman yang baik. Saat ini, penggunaan pupuk tunggal mulai dikurangi karena menjadi penyebab penurunan kesuburan tanah setelah pemakaian pupuk tunggal dalam dalam jangka waktu panjang
Baskara Liga, Pendiri Asosiasi Planters Indonesia, menyebutkan kesuburan tanah di perkebunan sawit mulai menurun karena pengaruh pembukaan lahan secara mekanis yang berpengaruh kepada kandungan c organik lapisan atas (umumnya tingkat kesuburan tanah rendah). Dampak lainnya adalah penggunaan bahan kimia baik pupuk dan pestisida dalam jangka waktu panjang.
Untuk mengatasi persoalan ini, pelaku usaha perkebunan disarankan mengaplikasikan Pupuk NPK bio organik Hi-Grade dan Pupuk Haramax. Baskara Liga mengatakan penggunaan pupuk NPK Hi-Grade akan menyediakan sumber Organik potensial (Humic Acid) untuk memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan penyerapan hara oleh tanaman.
Hal ini diungkapkan oleh empat pembicara antar lain Sutisna Sintaatmadja (Konsultan Pupuk), Kabelan Kunia (Peneliti Pusat Bioteknologi ITB), Baskara Liga (Pendiri Asosiasi Planters Indonesia), dan Andi Ong (Praktisi) dalam Seminar “Meningkatkan Produktivitas Hasil Perkebunan Kelapa Sawit Melalui Pemupukan Berbasis Bioteknologi”, di Grand Elite Pekanbaru, Kamis (15 Maret 2018).
Sutisna Sintaatmadja, menyebutkan NPK HI-Grade diformulasikan dengan konsep memadukan keunggulan bahan organik, hayati dan anorganik ditambah bahan lain yang bermanfaat bagi tanaman. Lebih lanjut, kata Sutisna, jenis mikroba yang digunakan sesuai dengan iklim di Indonesia antara lain Azospirilum Sp., Azotobacter, Bacillus sp, Aspergillus sp., lactobacillus sp., mikoriza, dan tricoderma. Pupuk ini cocok digunakan untuk tanaman mulai dari pembibitan sampai tanaman menghasilkan (mature).
Untuk membantu pengendalian pelepasan nutrisi, kata Sutisna, di dalam NPK Hi-Grade terdapat kandungan OBH yang merupakan singkatan dari Organic, Bio, Humic Acid. Fungsi humic acid memberikan pengendalian pelepasan nutrisi yang diperlukan tanaman dan memberikan efek peningkatan efektitas dan efisiensi penggunaan pupuk anorganik.
Kabelan Kunia menambahkan sumber organik di dalam Hi-Grade berasal dari sumber bahan organik alami tanpa pencampuran bahan makro nutrisi sintetis. Selain itu, kandungan mikroba baik di dalam Hi-Grade dan Haramax berfungsi menyediakan nutrisi dan memperbaiki struktur tanah.
Keunggulan dari NPK Hi-Grade dan Haramax adalah lebih efisien sekitar 30% dibandingkan penggunaan pupuk kimia tunggal. Rata-rata penggunaan Hi-Grade cukup 6 kilogram per tahun.
Yuswil Halim, Direktur Satya Agrindo Perkasa, mengatakan jumlah peserta seminar yang diadakan perusahaannya mencapai 115 orang yang datang dari sekitar wilayah Riau, Sumatera Utara, dan Jambi. PT Satya Agrindo Perkasa adalah distributor NPK Hi-Grade dan Haramax dan produk organik lainnya. Fokus penjualan produk perusahaan di Riau dan wilayah Sumatera.