Upaya efisiensi pemupukan terus menerus dilakukan, agar modal yang ditanamkan mampu menghasilkan panen yang menguntungkan. Pada dasarnya upaya ini menyangkut perbaikan produk pupuk dan atau perbaikan kesehatan/kesuburan tanah.
Potensi kehilangan pupuk akibat proses kimia – Fisik – biologi tanah melalui proses aliran permukaan tanah (21%) evaporasi (19%), imobilisasi mikroba (5%), fiksasi liat (30%) dan pencucian (Leaching) (13%) (Goenadi 2006). Efektivitas penyerapan Pupuk Kimia oleh tanaman sangat kecil, hara yang terserap tanaman N = 30 – 60 %, P = 25 – 40 %, K – 40 – 60 %, (Makarim 2005).
Disisi lain harga pupuk anorganik cenderung makin meningkat, unsur P dan K merupakan mineral hasil tambang yang ketersediaannya terbatas dan tidak terbarukan serta diperoleh secara impor dari beberapa Negara. Suatu saat negara pengekspor akan mengutamakan kebutuhan negaranya sehingga dimasa depan unsur mineral tersebut menjadi ancaman, sehingga pemanfaatan pupuk organik dan pupuk hayati merupakan salah satu upaya mengurangi kebutuhan pupuk anorganik.
Bahan organik disamping mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik, bahan organik juga merupakan sumber energi bagi mikroba tanah, dengan berkurangnya bahan organik maka perkembangan mikroba tanah yang menguntungkan tanaman akan berkurang juga populasinya, tapi mikroba yang merugikan tanaman akan berkembang dengan cara menyerang tanaman inangnya.
Solusi efisiensi pemupukan dapat dicapai dengan perbaikan sifat fisik tanah, menyangkut perbaikan kemasaman (pH) tanah, dengan cara peningkatan kadar bahan organik tanah guna meningkatkan kapasitas tukar kation dan mengaktifkan mikroba tanah, serta penggunaan pupuk formulasi pupuk yang lepas terkendali (controlled release fertilizer).
PERBAIKAN KESEHATAN/KESUBURAN TANAH
Perbaikan kesehatan/kesuburan tanah pada dasarnya ditujukan untuk optimalisasi sifat-sifat tanah guna meningkatkan kapasitas dalam mendukung produktifitas tanaman, Penyehatan zona perakaran menjadi target baru karena terbukti memiliki manfaat ganda terhadap tanah dan tanaman dengan penggunaan bahan organik dan pupuk hayati terbukti memberikan media kondusif bagi pertumbuhan akar. Dengan bahan organik yang cukup mikroba tanah berkembang dengan baik sehingga penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi.
Berdasarkan uraian diatas, semua Formulasi pupuk PT Satya Agrindo Perkasa di produksi berbasis Bahan ORGANIK DAN MIKROBA UNGGUL yang sesuai dengan kondisi iklim Indonesia. Upaya efisiensi pemupukan terus menerus dilakukan, agar modal yang ditanamkan mampu menghasilkan panen yang menguntungkan. Pada dasarnya upaya ini menyangkut perbaikan produk pupuk dan atau perbaikan kesehatan/kesuburan tanah.
Potensi kehilangan pupuk akibat proses kimia – Fisik – biologi tanah melalui proses aliran permukaan tanah (21%) evaporasi (19%), imobilisasi mikroba (5%), fiksasi liat (30%) dan pencucian (Leaching) (13%) (Goenadi 2006). Efektivitas penyerapan Pupuk Kimia oleh tanaman sangat kecil, hara yang terserap tanaman N = 30 – 60 %, P = 25 – 40 %, K – 40 – 60 %, (Makarim 2005).
Disisi lain harga pupuk anorganik cenderung makin meningkat, unsur P dan K merupakan mineral hasil tambang yang ketersediaannya terbatas dan tidak terbarukan serta diperoleh secara impor dari beberapa Negara. Suatu saat negara pengekspor akan mengutamakan kebutuhan negaranya sehingga dimasa depan unsur mineral tersebut menjadi ancaman, sehingga pemanfaatan pupuk organik dan pupuk hayati merupakan salah satu upaya mengurangi kebutuhan pupuk anorganik.
Bahan organik disamping mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik, bahan organik juga merupakan sumber energi bagi mikroba tanah, dengan berkurangnya bahan organik maka perkembangan mikroba tanah yang menguntungkan tanaman akan berkurang juga populasinya, tapi mikroba yang merugikan tanaman akan berkembang dengan cara menyerang tanaman inangnya.
Solusi efisiensi pemupukan dapat dicapai dengan perbaikan sifat fisik tanah, menyangkut perbaikan kemasaman (pH) tanah, dengan cara peningkatan kadar bahan organik tanah guna meningkatkan kapasitas tukar kation dan mengaktifkan mikroba tanah, serta penggunaan pupuk formulasi pupuk yang lepas terkendali (controlled release fertilizer).
PERBAIKAN KESEHATAN/KESUBURAN TANAH
Perbaikan kesehatan/kesuburan tanah pada dasarnya ditujukan untuk optimalisasi sifat-sifat tanah guna meningkatkan kapasitas dalam mendukung produktifitas tanaman, Penyehatan zona perakaran menjadi target baru karena terbukti memiliki manfaat ganda terhadap tanah dan tanaman dengan penggunaan bahan organik dan pupuk hayati terbukti memberikan media kondusif bagi pertumbuhan akar. Dengan bahan organik yang cukup mikroba tanah berkembang dengan baik sehingga penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi.
Berdasarkan uraian diatas, semua Formulasi pupuk PT Satya Agrindo Perkasa di produksi berbasis Bahan ORGANIK DAN MIKROBA UNGGUL yang sesuai dengan kondisi iklim Indonesia.