Satya Agrindo Optimalkan Penjualan Pupuk ke Industri Sawit

Jakarta, CNN Indonesia — PT Satya Agrindo Perkasa menargetkan bisa meningkatkan penjualan pupuk bio organik atau NPK yang memiliki unsur organik dan hayati ke perusahaan-perusahaan sawit. Penggunaan pupuk majemuk dinilai lebih hemat sekitar 30-50 persen dibandingkan jika perusahaan-perusahaan perkebunan menggunakan pupuk kimia tunggal.

Juswar Halim, Direktur Utama Satya Agrindo mengungkapkan selain lebih efisien, penggunaan pupuk bio organik juga dapat memperbaiki struktur tanah. Satya Agrindo disebutnya bekerjasama dengan PT Kujang Agri Mulia dalam menghasilkan pupuk bio organik NPK Hi-Grade dan Haramax.

“Konsumen yang menggunakan NPK Hi-Grade bisa lakukan komparasi dengan pupuk lain. Kalau biasanya menghabiskan pupuk sebanyak 9-12 kilogram per tahun, dengan menggunakan NPK Hi-Grade cukup rata-rata 6 kilogram per tahun,” kata Juswar Halim dalam keterangan pers, dikutip Kamis (26/11).

Juswar mengaku akan mengoptimalkan penjualan kedua produk pupuk ke sentra kelapa sawit di Riau dan daerah Sumatera lainnya.

“Kami melihat peluang untuk mengisi kebutuhan perkebunan sawit nasional. Pupuk NPK Hi-Grade termasuk produk pionir di industri pemupukan nasional. Karena ada beberapa jenis mikroba yang terkandung dalam NPK Hi-Grade,” tambah Juswar.

Sugiyono, Konsultan Perkebunan Sawit menyebutkan pupuk Haramax dan NPK Hi-Grade akan membantu pemulihan akar karena mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat komplit. Kedua unsur hara ini dibutuhkan tanaman yang kekurangan unsur hara dan air selama musim El Nino.

Di dalam Haramax dan NPK Hi-Grade, kata Sugiyono, terdapat pula kandungan Humic Acid maupun Mycorrhiza untuk menjaga ketahanan tanaman dari dampak negatif kekeringan.
“Setelah mengaplikasikan Pupuk NPK Hi-Grade danHaramax, maka pertumbuhan tanaman relatif lebih baik dan produksi tidak turun signifikan ketimbang pakai pupuk merek lain,” ujar Sugiyono.

Sebagai bentuk dukungan kepada industri sawit, Satya Agrindo berpartisipasi sebagai peserta pameran di 11th Indonesian Palm Oil Conference and 2016 Price Outlook, 26 – 27 November 2015, di Bali Nusa Dua Convention Centre. Konferensi dan pameran tahunan ini adalah acara resmi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Untuk meningkatkan penjualan, Satya Agrindo berencana membuka beberapa depo dan agen di daerah supaya memperluas jangkauan pemasaran. Dengan pertimbangan, jaringan pemasaran cukup menentukan jumlah penjualan.

“Karena itu, strategi kami bekerjasama dan membuat agen di beberapa pulau besar di indonesia terutama dengan lahan perkebunan sawit yang luas. Seperti di daerah Medan, Jambi, Riau, Sumatra Selatan dan Kalimantan untuk meningkatkan penjualan,” pungkas Juswar.

Scroll to Top